Antisipasi Lonjakan Covid-19, Pemprov NTB Siapkan 4.000 Tempat Tidur

MATARAM, iNews.id - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyiapkan fasilitas tempat tidur hingga 4.000 unit. Langkah ini untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron di wilayah itu.
Kepala Dinas Kesehatan NTB Lalu Hamzi Fikri mengatakan pihaknya sudah meminta seluruh rumah sakit untuk menyiapkan tambahan tempat tidur sebagai antisipasi meningkatnya kasus Covid-19 varian Omicron.
"Saat ini ketersediaan tempat tidur kita ada 1.500. Namun, karena kasus naik, kapasitas tempat tidur kita perlu tambah sampai 2.000, bahkan sampai 4.000. Insya Allah semua rumah sakit kita sudah siap untuk itu," ujarnya saat Rapat Koordinasi Perkembangan COVID-19 di Kantor Gubernur NTB di Mataram, Selasa (15/2/2022).
Kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir di seluruh wilayah NTB terus naik. Namun demikian, tidak sampai ada pasien yang dirawat di ruang ICU.
"Ada peningkatan kasus harian. Terbanyak karena komorbit dan belum divaksinasi," ujarnya.
“Meski terjadi peningkatan kasus, lanjutnya, tingkat keterisian kamar atau bed occupancy rate (BOR) kita masih cukup. Cuma, tetap perlu antisipasi dengan menambah jumlah tempat tidur, mengingat tingkat penyebaran Omicron ini lebih cepat dari varian Delta," lanjutnya.
Dia berpesan bagi masyarakat yang terkonfirmasi varian Omicron dengan gejala ringan,agar diisolasi di rumah masing-masing dengan pengawasan dan obat-obatan yang cukup. Pasalnya, perawatan di rumah sakit hanya bagi pasien yang bergejala berat, seperti demam, flu, batuk, saturasi rendah dan punya komorbid.
"Kita usahakan rumah sakit itu untuk yang gejala berat, komorbid dan saturasi rendah, di luar itu di rumah saja dengan disiapkan vitamin, obat dan pengawasan," ujarnya.
Pihaknya juga terus menggenjot percepatan vaksinasi. Apalagi NTB akan menjadi tuan rumah MotoGP pada Maret mendatang.
Selain itu, masyarakat juga harus disiplin protokol kesehatan. Mulai dari tidak berkerumun, menjaga jarak hingga selalu menggunakan masker dalam segala aktivitas.
Editor: Dita Angga Rusiana