Banjir dan Longsor di Lombok Barat, Ini Identitas 4 Korban Tewas dan 1 Hilang
LOMBOK, iNews.id - Banjir besar dan longsor yang melanda Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) menelan korban jiwa, Senin (6/12/2021). Dalam peristiwa ini, empat warga tewas, dan satu orang masih dalam pencarian, serta enam luka-luka.
Informasi dirangkum iNews, identitas empat korban meninggal yakni Sumiahana (35) warga Dusun Batulayar. Kemudian Ladenia (6), Sumiati dan Papuk Temah. Sementara korban hilang akibat banjir dan longsor yang melanda wilayah Kecamatan Gunung Sari dan Batulayar yakni H Suri.
Gubernur NTB H Zulkieflimansyah meninjau langsung lokasi banjir yang melanda beberapa wilayah di Gunung Sari dan sekitarnya. Penyebab musibah ini disebabkan intensitas curah hujan sedang hingga lebat yang terus mengguyur hampir seluruh kabupaten kota se-Pulau Lombok sejak Minggu (5/12/2021).
Selain curah hujan tinggi, banjir yang terjadi di Perumahan Bhayangkara Resindence karena jebolnya tanggul sungai hingga air masuk ke permukiman warga setempat.
"Akar masalah penyebab banjir sudah ketemu karena tanggul sungai yang jebol," ujar Bang Zul-sapaan akrabnya saat meninjau lokasi banjir di Ranjok Gunung Sari, Senin (6/12/2021).
Untuk itu, Gubernur memerintahkan kepada BPBD, Dinas PUPR dan Dinsos NTB untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat membangun tanggul yang lebih besar dan tinggi. Sebab Informasi dari warga, jangankan hujan lebat, untuk intensitas sedang saja air tetap masuk karena lokasi perumahan berada di bantaran sungai.
"Mudah-mudahan akan segera diperbaiki. Begitu juga proses evakuasi berjalan lancar," katanya.
Usai meninjau lokasi banjir di Ranjok, Gubernur NTB mendatangi titik longsor di Batulayar yang menyebabkan empat orang meninggal.
“Empat sudah ditemukan dan kini masih mencari satu korban yang belum ditemukan,” ucapnya.
Dalam peninjauan ini, Gubernur NTB didampingi Danrem 162 Wira Bhakti Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, Kalak BPBD NTB, Kadis Sosial, Kadis PUPR NTB dan sejumlah lembaga relawan masyarakat. (Edy Gustan)
Editor: Donald Karouw