Operasi Antik Rinjani 2025, 165 Orang Ditangkap terkait Narkoba
Rabu, 17 Desember 2025 - 02:10:00 WIB
iNews
MATARAM, iNews.id - Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) membongkar ratusan kasus narkoba melalui Operasi Kepolisian Kewilayahan Antik Rinjani 2025. Sedikitnya 165 orang ditangkap dalam perasi yang digelar selama dua pekan, 1-14 Desember 2025.
Direktur Resnarkoba Polda NTB, Kombes Pol Roman Smaradahana Elhaj mengatakan, operasi ini menargetkan 28 sasaran yang terdiri dari target Direktorat Resnarkoba Polda NTB dan Polres jajaran.
Baca Juga
Gembong Narkoba 2 Ton Dewi Astutik asal Ponorogo Ditangkap di Kamboja, Keluarga Pasrah
Seluruh target berhasil diungkap. Selain itu, petugas juga mengungkap 84 kasus non-target, sehingga total pengungkapan mencapai 112 kasus.
Editor: Kurnia Illahi
Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari!
Follow
Artikel Terkait
News
20 hari lalu
Penggerebekan Narkoba di Kampung Berlan, 23 Tersangka Diamankan
Jatim
3 hari lalu
Razia Tempat Hiburan Malam di Jombang, Pengunjung hingga Pemandu Lagu Dites Urine
NTB
9 hari lalu
Todong Turis Hungaria di Jalur Wisata Pantai Pink Lombok Timur, 2 Begal Sadis Ditangkap
Lampung
22 hari lalu
Polisi Buru Pengendali Jaringan Mobil Bawa 6 Tas Ekstasi yang Kecelakaan di Lampung
Lampung
22 hari lalu
Update Mobil Misterius Bawa 6 Tas Ekstasi Kecelakaan di Lampung, 1 Orang Ditangkap di Tangerang
Sumut
28 hari lalu
7 Tersangka Pembunuhan Anggota Ormas di Medan Dibebaskan, Begini Curhat Istri Korban
Berita Terkini
NTB
3 menit lalu
Operasi Antik Rinjani 2025, 165 Orang Ditangkap terkait Narkoba
NTB
3 hari lalu
Gempa Terkini Guncang Lombok Utara NTB, Cek Magnitudonya!
NTB
5 hari lalu
Gempa Hari Ini M3,6 di Labuan Bajo, Getaran Dirasakan Kuat Skala IV MMI
NTB
6 hari lalu
Identitas Pendaki Tewas di Gunung Rinjani, Ilmi Cahyani asal Lombok Tengah
NTB
6 hari lalu
Lalui Medan Terjal, Tim SAR Berhasil Evakuasi Pendaki Tewas Terjatuh di Gunung Rinjani
NTB
14 hari lalu
Cerita Dono Kasino Indro Bisa Terkenal dan Dilantik Jadi Anggota DPRD Lombok Tengah