Beri Ijazah Hadis Keberkahan saat Tabligh Akbar di Lombok Utara, TGB Zainul Majdi: Jaga Kehormatan Diri
LOMBOK UTARA, iNews.id - Ketua PB Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah (NWDI) yang juga Ketua Harian Nasional Partai Perindo Dr. TGB HM Zainul Majdi menghadiri dan memberi tausiah pada tabligh akbar di Lapangan Penjor, Desa Genggelang, Kabupaten Lombok Utara, Kamis (18/5/2023). Dia pun memberikan ijazah hadis tentang cara menjaga kehormatan diri.
TGB Zainul Majdi menekankan salah satu caranya yakni tidak meminta-minta. Apalagi meminta-minta tidak dianjurkan oleh agama.
TGB menyebutkan ada beberapa hal yang mendasari orang meminta. Seseorang yang dalam situasi meminta itu ketika sudah tak ada keahlian. Tidak dapat menghasilkan uang. Atau meminta ketika dikejar-kejar terus.
"Ketika meminta pun jangan dengan menyakiti. Kalau tidak diberi, jangan kemudian bilang pelit atau apapun," katanya.
Doktor Ahli Tafsir Alquran ini menyebutkan, alasan antara sesama manusia diingatkan tak mudah meminta menurut ulama agar manusia memiliki kehormatan.
"Seorang yang tangannya di bawah tak akan punya kehormatan," ujarnya.
Pemaparan mengenai larangan untuk mudah meminta ini disampaikan oleh TGB, setelah memberikan ijazah hadis ke-19 dari Kitab Arbain Nawawi.
Hadis ini menyampaikan: "Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapatkan Allah di hadapanmu. Jika engkau meminta, mintalah kepada Allah dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah.
Dan ketahuilah bahwasanya seluruh umat manusia kalau mereka ingin memberimu manfaat dengan sesuatu, maka mereka tidak akan bisa memberikan manfaat, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah takdirkan untukmu.
Dan kalau seandainya mereka berkumpul untuk membahayakanmu dengan sesuatu, maka mereka tidak akan bisa membahayakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tuliskan untukmu. Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering."
TGB memaparkan maksud hadis ini selain soal meminta kepada Allah, membahas keberkahan mengikuti tuntunan Allah. Kebaikannya akan dirasakan oleh anak dan cucunya.
"Bila melakukan kebaikan akan terasa kebaikan untuk kita dan orang sekitar, maka harus dijaga kebaikan ini, " kata Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia ini.
Editor: Nani Suherni