get app
inews
Aa Text
Read Next : Beredar Narasi Oknum Aparat Diamankan usai Rusak Polsek Pakisaji, Ini Kata Kapolres Malang

Fenomena Pengemis Online di Lombok Tengah, Penghasilan dan Kesehariannya

Rabu, 08 Februari 2023 - 19:19:00 WIB
Fenomena Pengemis Online di Lombok Tengah, Penghasilan dan Kesehariannya
Pengemis online cukup marak di media sosial. Fenomena ini dinilai sebagian masyarakat cukp meresahkan. (Foto: Istimewa) 

JAKARTA, iNews.id - Masyarakat Indonesia heboh dengan konten viral mandi lumpur yang dilakukan oleh seorang perempuan tua di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Konten tersebut dipublikasikan melalui platform media sosial TikTok dan viral pada Januari 2023.

Fenomena pengemis online ini menjadi spesial isu yang dibahas kali ini. Bukan tanpa alasan, konten ngemis online ini telah dianggap melanggar norma yang ada di masyarakat.

Dirangkum dari berbagai sumber, video itu diunggah Intan Komalasari melalui akunnya @intan_komalasari92. Awalnya Intan hanya mengunggah konten biasa, seperti aktivitas kesehariannya.

Dia dan suami Sultan Akhyar juga sudah berupaya membuat konten menarik. Contohnya dengan berjualan secara live, konten kupas cangkang telur serta potong sabun.

Namun tidak ada satu pun dari konten tersebut yang viral. Seiring berjalannya waktu, followers atau pengikut akun TikTok Intan kian bertambah.

Hal itu membuat Sultan langsung mengelola akun TikTok istrinya. Kemudian, dia membuat konten mandi lumpur lantaran dinilai sedang viral hingga mampu menggaet banyak penonton dan menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Bukan hanya Intan Komalasari yang menjadi sorotan, namun Akhyar juga mendapat pandangan tajam dari masyarakat luas. Pria 29 tahun ini memang bekerja sebagai pembuat konten.

Laman Celebrities.id menyebut, Sultan memiliki pengalaman di bidang agen perjalanan di bandara. Dia menetap di Desa Setanggor, Lombok Tengah bersama keluarganya.

Pada awalnya, Sultan merupakan pemeran dalam konten mandi lumpur tersebut. Namun lama-kelamaan, terdapat seorang perempuan paruh baya sebagai pemeran mandi lumpur. Perempuan itu bernama Layar Sari, seorang petani berusia 55 tahun asal Desa Setanggor, Lombok Tengah.

Konten mandi lumpur ini diunggah empat akun TikTok berbeda. Adapun jumlah berapa kali air disiramkan ke badan si pemeran tergantung pada jumlah koin yang diberikan selama live berlangsung. Koin-koin tersebut bisa berupa gift mawar atau lainnya, tentunya dengan nominal berbeda.

Nenek Layar Sari mengaku bisa mendapat penghasilan ratusan ribu rupiah sampai Rp2 juta dalam satu kali mandi atau satu konten secara live. Penghasilan yang diperolehnya tersebut bersih, sudah dibagi dua dengan pemilik akun.

Sementara Sultan Akhyar mengaku bisa membeli barang-barang mewah dari hasil ngemis online tersebut. Barang yang mampu dia beli berupa motor sport mahal dan komputer dengan segala perangkatnya.

Dalam sebuah acara di televisi, dia mengatakan konten mandi lumpur itu dibuatnya agar bisa membantu warga di sekitar rumahnya dalam memenuhi kebutuhan hidup.

Menyoroti hal ini, banyak warganet yang menganggap fenomena mandi lumpur merupakan cara baru dalam mengemis secara online. Bahkan, konten ini sudah sampai ke hadapan polisi untuk selanjutnya dilakukan pengusutan.

Masyarakat cukup geram sebab tak tega melihat perempuan tua yang diguyur air lumpur demi mendapatkan uang. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendesak konten live TikTok itu untuk segera dihentikan karena sudah mulai meresahkan masyarakat.

Seorang pengusaha John LBF bahkan meminta Sultan Akhyar untuk menghentikan produksi konten ini. Namun, dia menolak dan justru meminta bayaran sebesar Rp200 juta yang akan dipergunakan untuk kesejahteraan keluarga dan warga di sekitarnya.

Pihak TikTok Indonesia juga prihatin akan adanya konten ini. TikTok terus berusaha menjaga agar tetap menjadi tempat yang aman bagi banyak orang.

Karena itulah, TikTok meminta masyarakat untuk melaporkan konten negatif atau yang dianggap tidak pantas melalui fitur keamanan yang ada di aplikasi.

Sementara itu, Komisi I DPR juga meminta pemerintah untuk memblokir konten viral fenomena pengemis online.

Saat ini, perempuan paruh baya yang menjadi pemeran dalam konten tersebut mendapat bantuan dari pemerintah. Sang nenek juga mendapat bantuan dari Kementerian Sosial melalui Sentra Paramitha Mataram.

Adapun bantuan yang disalurkan berupa kebutuhan dasar, bantuan usaha, tempat tidur dan karpet hingga perlengkapan rumah.

Bantuan tersebut diberikan agar nenek beserta keluarganya bisa membangun usaha demi memenuhi kebutuhan hidup. Adanya bantuan pemberian pemerintah itu diapresiasi langsung Kepala Desa Setanggor H Kamarudin.

Itulah isu spesial yang dibahas mengenai fenomena ngemis online yang sempat viral di media sosial.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut