Gaduh Pergantian Pimpinan DPRD NTB, Bambang Kristiono Anggap Biasa Saja
Soal aspirasi yang ingin mempertahankan Mori, dia hargai itu. Tapi, publik harus mengetahui bila Mori telah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD NTB sejak 2014.
“Ya sekarang giliran kader lain di dorong. Dan itu keputusan ada di DPD kemudian ke DPP, saya dimintai pendapat saja,” akunya.
“Dan saya menghargai hasil konsensus adik-adik saya di DPD Partai Gerindra NTB,” sambungnya.
Pria yang akrab disapa HBK ini melanjutkan, pergantian itu tak hanya menyasar Mori Hanafi semata, Ketua Fraksi Gerindra yang dijabat Naufar Farinduan berganti kepada Sudirsah Sujanto. Bak sebuah lokomotif, pergantian ini untuk membuat semua garbing berjalan stabil.
“Sekarang saya tanya, memangnya ada yang sakral dalam jabatan politik?. Sekarang Mori diganti Farin, berikutnya bisa jadi Farin diganti yang lain. Mori kembali lagi,” terangnya.
Wakil Ketua Komisi I ini menyebut, serangan-serangan pribadi yang dialamatkan kepadanya, tak terlalu membuatnya risau. Pasalnya, dia justru lebih memikirkan eksistensi partai.
Posisi kader Partai Gerindra sama-sama berjuang. Tak ada istilah kader yang merasa lebih besar dari partainya.
“Ya, saya mendengar ada tokoh-tokoh yang ingin berjumpa saya menyampaikan aspirasi. Saya persilahkan mendengarkan langsung penjelasan saya,” urainya.
HBK menyinggung pula pergantian Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik yang kebetulan berasal dari Partai Gerindra. Dia kagum dengan kebesaran hati Taufik yang memilih membacakan sendiri SK pergantiannya.
“Taufik melakukan itu karena dia paham merit sistem di dalam partai. Sekarang dia diganti, besok dia naik lagi, biasa saja,” ujarnya.(*)
Editor: Febrian Putra