Hukum Bacaan Mad Lazim Harfi Musyba, Begini Cara Baca dan Contohnya dalam Al Quran

JAKARTA, iNews.id - Hukum bacaan Mad Lazim Harfi Musyba merupakan salah satu hukum tajwid yang perlu dipahami. Mad Lazim Harfi Musyba adalah satu dari beberapa hukum turunan 'Mad'.
Mad Lazim Harfi Musyba dalam hal ini masuk golongan hukum 'Mad Lazim'. Sebagaimana diketahui, Hukum Mad turunan atau disebut juga sebagai Mad Far'i atau Mad Cabang memang memiliki beberapa turunan.
Hukum tajwid 'Mad' menjadi hukum yang paling banyak ditemukan dalam ayat Al Quran. Sebab, Mad memang memiliki banyak cabang atau turunan, termasuk Mad Lazim. Oleh karena itu, penting bagi seorang Muslim untuk memahami hukum ini dengan baik.
Menurut bahasa, harfi artinya adalah huruf. Sementara Lazim memiliki arti wajib atau harus. Sedangkan musyabba’ artinya dikenyangkan.
Dilansir iNews.id dari Lafal Quran, Kamis (18/8/2022), Mad Lazim Harfi Musyabba’ atau Musyabba’ Harfi adalah huruf yang wajib dibaca panjang dan dikenyangkan.
Panjang mad lazim harfi musyabba’ adalah 3 alif atau 6 harakat/ketukan. Hukum tajwid ini terjadi apabila pada permulaan ayat surat di Al Quran terdapat salah satu atau lebih dari antara huruf yang delapan, yakni nun (ن), qaf (ق), saad (ص), ‘ain (ع), sin (س), lam (ل), kaf (ك), dan mim (م).
Untuk memudahkan dalam mengingat, huruf-huruf tersebut dapat dihafal dengan kalimat Naqosho 'Asalukum (نَقَصَ عَسَلُكُمْ).
Hukum tajwid Mad Lazim Harfi Musyabba hanya terjadi pada permulaan suatu surat dalam Al Quran yang biasanya ditandai dengan tanda baca (~) atau fathah melengkung di atas hurufnya.
Seperti yang telah disebutkan, cara membaca hukum tajwid ini harus panjang, yakni sepanjang tiga alif atau enam harakat. Sebagai contoh adalah pada bacaan:
الٓمٓ
Ayat pertama surat Al Baqarah ini dibaca dengan "Alif Lam Mim." Bagi yang tidak mengetahui hukum tajwid ini, biasanya akan membaca "Alama."
Huruf ‘Lam’ dan ‘Mim’ dalam ayat ini harus dibaca sepanjang tiga alif atau enam harakat. Karena dua huruf tersebut masuk dalam hukum tajwid Mad Lazim Harfi Musyabba.
Editor: Komaruddin Bagja