Kaget Anak Kirim Sate Sianida untuk Balas Dendam, Ayah Nani Aprilliani: Tahu dari Sosmed
MAJALENGKA, iNews.id - Keluarga Nani Aprilliani (25), pelaku pengiriman takjil maut sate beracun sianida, di Dusun Sukaasih, Desa Buniwangi, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat (Jabar) mengaku terkejut. Mereka bahkan mengetahui kabar itu dari sosial media (sosmed).
"Kami pasti kaget dan tidak menyangka. Baru siang ini tahu dari sosmed," kata kata ayah Nani, Maman kepada wartawan di rumahnya, Kecamatan Palasah, Senin (3/5/2021).
Maman mengataka, dia bertemu dengan Nani beberapa pekan lalu, tepatnya saat munggahan. Nani sudah 10 tahun tinggal di DIY dan dipastikan dalam satu tahun selalu pulang.
"Baru ketemu awal puasa ini. Di rumah selama tiga hari lalu berangkat lagi. Setiap tahun juga pulang," ucapnya.
Menurut Maman, putrinya selama ini dikenal sebagai sosok pendiam. Bahkan saat pulang awal puasa kemarin, tidak ada cerita apapun, termasuk masalah yang membawanya berurusan dengan hukum.
"Orangnya mah baik, tapi memang pendiam. Di rumah aja kemarin diam saja, tidak cerita-cerita," katanya.
Diketahui, polisi akhirnya mengungkap kasus takjil maut sate beracun yang menewaskan Naba Faiz Prasetya (10) warga Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul pada Minggu (25/4/2021). Pelakunya seorang perempuan cantik pekerja salon bernama Nani Aprilliani (25), warga Dusun Sukaasih, Desa Buniwangi, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Nani Aprilliani menaburkan racun sianida atau KCN ke sate ayam yang akan dikirimkannya kepada polisi bernama Tomy. Racun itu diberikan sesuai saran dari temannya saat dia curhat mengenai rasa dendamnya kepada Aiptu Tomy yang tidak jadi menikahinya.
"NA mengamini saran itu. Dia menaruh KCN di bumbu sate yang dikirimkan,” kata Kasatreskrim Polres Bantul AKP Ngadi dalam konferensi pers, Senin (3/5/3021).
Sesuai keterangan dari Nani dan saran dari temannya, dia menaruh racun di sate ayam hanya untuk memberikan pelajaran kepada Tomy. Racun itu diharapkan membuat korban muntah dan diare saja.
"Harapannya menjadi pembelajaran untuk Tomy,” katanya.
Editor: Nani Suherni