Kisah Inspiratif Atul, Anak Buruh asal Lombok Timur Dapat Beasiswa Kuliah di UGM

Dengan pendapatan yang tidak seberapa, sesungguhnya berat bagi kedua orang tua dalam menjalani kehidupan. Dengan mensyukuri apa pun yang diperoleh, kedua orang tua Atul tetap berpendirian kuat untuk tetap mengupayakan harapan anak-anaknya.
Dengan segala cara, kedua orang tua Atul bertekad agar seluruh anak-anaknya bisa mengecap pendidikan bahkan jika perlu hingga perguruan tinggi.
“Kami akan mengupayakan pendidikan terbaik bagi anak, apa pun kondisinya,” tutur Nihayah.
Atul merupakan satu dari ribuan anak bangsa yang lahir dari keluarga kurang mampu. Kuatnya keinginan gadis ini berhasil membuktikan kemiskinan bukan menjadi kendala untuk meraih mimpi.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) sebagai bagian dari UGM berkomitmen kuat untuk meningkatkan inklusivitas dengan memberikan akses pendidikan yang merata bagi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat dengan kerentanan ekonomi, sosial, maupun geografis.
Upaya tersebut sejalan dengan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Permendikbud Ristek Nomor 48 Tahun 2022 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana PTN yang mewajibkan PTN menerima minimal 20 persen kuota dari mahasiswa yang diisi mahasiswa kurang mampu secara ekonomi dan dari daerah terdepan, terluar, tertinggal (3T).
Setiap tahunnya FEB UGM menerima tidak kurang dari 540 mahasiswa pada program sarjana. Pada tahun 2023, tercatat ada sebanyak 60 persen mahasiswa FEB UGM yang memperoleh berbagai beasiswa, termasuk beasiswa Uang Kuliah Tunggal (UKT) Pendidikan Unggul bersubsidi 100 persen atau UKT 0 (nol).
FEB UGM memberikan beasiswa bagi mahasiswa baru yang berasal dari keluarga kurang mampu sebagai wujud komitmen UGM sebagai kampus kerakyatan. Pendidikan berkualitas unggul dan terjangkau bagi mahasiswa merupakan komitmen FEB UGM untuk mewujudkan pendidikan yang berkeadilan, merata dan inklusif.
Editor: Donald Karouw