SELONG, iNews.id - Kisah pilu Jumadil Awal, anak SD yatim asal Lombok Timur yang bekerja serabutan demi terus bersekolah. Jumadil juga berperan menghidupi kakek yang sudah renta.
Jumadil tinggal di rumah sederhana berdinding bambu di Dusun Kebon Pancor, Kecamatan Sikur, Lombok Timur. Dia tinggal dengan sang kakek lantaran ayahnya meninggal usai menjadi Tenaga Kerja Asing (TKI) di Malaysia.
"Dia tinggal berdua dengan kakeknya. Ayahnya meninggal pas dia (Jumadil) usia 1 tahun. Kalau ibunya itu kawin lagi," ucap bibi Jumadi, Ratna, Rabu (14/11/2022).
Sementara, itunya sudah menikah lagi dan ikut dengan suami barunya. Untuk memenuhi kehidupannya sehari-sehari dan kebutuhan sekolah, Jumadil bekerja serabutan menjadi buruh pembuat tempe di tempat bibinya bekerja.
"Kadang diupah Rp10.000 kadang Rp15.000 tergantung dia buat tempenya banyak," katanya.
Meski hidup yatim dan sederahana, Jumadil tak menyerah dengan pendidikan. Dia tidak ingin putus sekolah. Kini, dia duduk di bangku kelas enam SDN 3 Sikur.
Ratna berharap keponakannya itu bisa melanjutkan sekolah untuk menggapai cita citanya hingga kelak bisa menjadi anak yang sukses.
Editor : Nani Suherni
Follow Berita iNewsNTB di Google News