Lalu, penguatan manajemen arus lalu lintas orang juga perlu diperhatikan. Sebab, ratusan ribu orang akan mendatangi NTB, baik dari bandara maupun pelabuhan. Kemudian, mengenai sosialisasi baik aspek pengamanan, event, prokes, transportasi, dan tiket.
Tak hanya itu, kata alumnus Akpol 1991 itu, jajaran di NTB perlu menguatkan kembali penerapan prokes dan vaksinasi. Bahkan, prokes harus dimulai sedini mungkin untuk memastikan pihak MotoGP mau melaksanakan kegiatannya di NTB. Iqbal mengingatkan apabila kasus Covid-19 tinggi di NTB, maka pihak MotoGP berpotensi membatalkan acara.
Selanjutnya, Iqbal juga mendorong pihak terkait untuk memperbaiki infrastruktur dan di dalam dan di luar sirkuit. Terakhir, penyempurnaan drainase agar ketika hujan lebat datang tidak membuat genangan di sekitar arena.
"Kami ingin ada perbaikan mutu dari semua aspek nanti karena besok, insyaallah Maret 2022, Provinsi NTB akan menjadi host kembali, tuan rumah perhelatan MotoGP. Kami akan bersurat, minta backup ke pusat. Ini harus ada sinkronisasi dan kolaborasi. Kami ingin MotoGP 2022 terselengara dengan baik, lebih baik dari WSBK," tandas dia.
Anev itu dipimpin langsung Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Kapolda NTB) Irjen Pol Mohammad Iqbal S.I.K MH dan dihadiri Gubernur NTB yang diwakili Sekda NTB L.Gita Ariadi, Danrem 162/WB diwakili Kasrem, Danlanud Mataram, Danlanal, Kadishub, Kadinkes, PJU Polda NTB dan sejumlah stake Holder lainnya, tak terkecuali dari pihak ITDC.
Editor: Kastolani Marzuki