Membahayakan Anak, Ketua DPRD NTB Minta Penggunaan Joki Cilik Dihentikan

MATARAM, iNews.id- Pacuan kuda dengan dikendarai joki menjadi salah satu tradisi khas Sumbawa. Kehadiran anak dalam lomba balap kuda ini pun dipersoalkan Ketua DPRD NTB Baiq Isvie Rupaedah, keterlibatan joki cilik dinilai berbahaya.
Ketua DPRD NTB Baiq Isvie Rupaeda meminta tradisi pacuan kuda yang biasanya menggunakan joki anak harus mulai dihentikan, sebab membahayakan anak.
"Penggunaan joki anak pada kegiatan (balapan kuda) membahayakan keselamatan jiwa,” katanya, Selasa (28/6/2022).
Dijelaskan, sejumlah temuan kasus eksploitasi joki usia anak yang berakhir dengan meninggal dunia. Salah satunya, insiden kematian seorang joki anak usia enam tahun di Kabupaten Bima, NTB, setelah terjatuh dari punggung kuda yang ditungganginya saat latihan pada 9 Maret 2022, menjadi catatan buruk.
Dia pun menyarankan, Pemprov NTB perlu duduk bersama dengan Pemkab Bima maupun Pemda kabupaten/kota di Pulau Sumbawa, untuk bisa menghentikan penggunaan joki anak di arena pacuan kuda.
"Bila perlu jika memang sulit itu dilakukan karena sudah menjadi kebiasaan dan tradisi turun temurun, maka kami di DPRD NTB siap menginisiasi adanya regulasi yang melarang hal itu," tambahnya.(*)
Editor: Febrian Putra