Penertiban Perahu Nelayan di Senggigi Ricuh, Polisi Turun Tangan
LOMBOK BARAT, iNews.id - Penertiban perahu nelayan Pondok Prasi dan Kampung Bugis Ampenan Kota Mataram, yang diparkir di Kawasan Wisata Pantai Senggigi Kecamatan Batulayar Kabupaten Lobar sempat diwarnai kericuhan, Jumat (25/2/2022). Anggota polisi pun ikut mengamanakan penertiban tersebut.
Aksi penertiban itu sebelumnya, mendapat penolakan dari nelayan asal Ampnenan. Mereka memarkir perahunya di Kawasan Wisata senggigi, hingga berujung terjadinya kericuhan.
Menyikapi situasi ini agar tidak berkembang kepda hal-hal yang tidak diinginkan, personel pengamanan dari Polres Lombok Barat, Sat Brimob Polda NTB, serta Jajaran TNI dari Koramil Gunungsari dengan sigap segera mengambil alih situasi.
Wakapolres Lombok Barat Kompol Taufik bersama Kabag Ops Kompol Dhafid Shiddiq turun langsung guna menenangkan situasi.
“Agar bersama-sama tetap menjaga sitkamtibmas jangan mudah terprovokasi, kepada Ketua atau perwakilan Kelompok dari Nelayan Pondok Perasi Ampenan nantinya akan difasilitasi,” kata Taufik.
Dia berjanji akan memfasilitasi dengan Pemda Lobar ataupun Pemprov. NTB, untuk menemukan solusi dan kesepakatan bersama. Mendengar penjelasan ini nelayan Pondok Prasi dan Kampung Bugis Ampenan Kota Mataram yang dikomandoi emak-emak ini, menuruti imbauan Wakapolres sehingga situasi kembali landai.
“Kami di sini sifatnya hanya mengamankan, walaupun ada riak-riak sedikit saya kira ini wajar, dan diharapkan untuk kedepannya ada solusi terbaik untuk nelayan kita,” ujarnya.
Sebelumnya para nelayan ini memarkirkan perahunya di Kawasan Wisata senggigi, beralasan untuk menghindari cuaca ektrim terutama pada bulan-bulan ini.
Kasatpol PP Lombok Barat Yeni Satriani Ekawati mengatakan, pemerintah Daerah Lombok Barat telah menawarkan solusi, untuk memindahkan perahu di dua lokasi yang telah disiapkan. Di antaranya sepanjang pantai duduk dan pantai meninting batulayar Lombok Barat.
Aturan itu juga tertuang dalam Perda Nomor 9 tahun 2016, juga terkait dengan kondisi pariwisata Lombok barat saat ini.
“Senggigi merupakan Icon Pariwisata Lombok Barat, yang mengalami keterpurukan pada masa pandemic saat ini, sehingga melalui momen MotoGp sekarang, Kawasan Wisata senggigi ditata kembali,” katanya.
Menurutnya, penertiban ini bukan berarti tidak boleh, pihaknya telah mengarahkan di dua tempat yang telah disiapkan.
“Kita sudah arahkan di Duduk dan Muara Meninting, dan jangan menganggap kami arogan, karena ada solusinya yang telah kami berikan,” ujarnya.
Terkait keluhan nelayan Pondok Prasi dan Kampung Bugis Ampenan Kota Mataram, yang masih memarkir perahunya di Kawasan Wisata Senggigi karena cuaca ekstrem, langsung ditepis oleh Kepala UPTD Pelabuhan Dermaga Senggigi Herman Zulkifli
Menurutnya kalau dilihat dari kondisi alam di Pantai Senggigi, ombak juga besar juga terjadi di Lokasi ini, yang terlihat dari posisi pantai di senggigi yang cukup tinggi atau curam.
“Bila dibandingkan dengan lokasi di Pantai Meninting, ombaknya juga tidak terlalu besar, malah justru pasirnya landai, dan sangat luas untuk tempat parkir perahu ditambatkan,” ucapnya.
Demikian juga di Pantai Duduk, menurutnya malah sangat luas untuk memarkir atau menambatkan perahu di lokasi ini.
Editor: Nani Suherni