Perindo Gandeng Universitas Bima Luncurkan Kontainer Kesehatan di Mataram
Senin, 21 Juli 2025 - 19:38:00 WIB
Dwinarto
"CSR inilah yang kita tangkap peluangnya untuk kita jadikan sebagai mitra yang mempunyai visi untuk meningkatkan indeks kemanusiaan di bidang kesehatan. Kesamaan inilah yang kita tangkap sehingga hari ini, Alhamdulillah, klinik kontainer kesehatan Partai Perindo hadir di Universitas Bima Internasional," ujar Syamsuriansyah.
Sebagai bagian dari peresmian, masyarakat sekitar juga mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis, menandai dimulainya operasional kontainer tersebut. Ke depan, Partai Perindo menargetkan program kontainer kesehatan ini bisa tersebar ke berbagai wilayah lain di luar Pulau Jawa, sebagai bagian dari misi nasional layanan kesehatan berbasis infrastruktur portabel.
Editor: Kastolani Marzuki
Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari!
Follow
Artikel Terkait
News
2 bulan lalu
Kunjungi Lombok Barat, Ketum Perindo Angela Tanoesoedibjo Panen Ikan di Lingsar
News
2 bulan lalu
Ketum Perindo Angela Tanoesoedibjo Kunjungi UMKM di Lombok Barat
News
2 bulan lalu
Ketum Partai Perindo Angela Tanoesoedibjo Hadir di Kongres PSI
Regional
1 hari lalu
Legislator Perindo Hasanudin Bangun Akses Jalan Masjid Al Huda di Manggarai Barat NTT
Regional
2 hari lalu
Legislator Perindo Ngada NTT Sigap Serap Aspirasi, Syrilus Pati: Rakyat Harus Didengar
Jatim
2 hari lalu
Soroti Proyek Jalan Arosbaya–Campor, Legislator Perindo: Jangan Main-Main dengan Anggaran
Berita Terkini
NTB
2 jam lalu
3 Jalur Alternatif ke Gunung Rinjani yang Wajib Diketahui Pendaki
NTB
2 hari lalu
25.964 Mahasiswa Terima Bantuan KIP Kuliah Rp171,3 Miliar dari Kemenag
NTB
2 hari lalu
5 Trik Makeup Natural yang Tahan Lama Sepanjang Hari
NTB
5 hari lalu
Apresiasi Pejuang Pendidikan, Legislator Perindo Lombok Barat Berikan Umrah Gratis Guru Ngaji
NTB
5 hari lalu
Gubernur NTB Kumpulkan Aktivis, Serukan Penyampaian Aspirasi secara Damai
NTB
6 hari lalu
Kecelakaan Truk Angkut Dedak Masuk Jurang di Lombok Tengah, Sopir dan Kernet Kritis