Trofi untuk Pembalap WSBK Mandalika 2022 Tampil Lebih Unik, Ini Bentuknya

GIANYAR, iNews.id - Trofi untuk pembalap ajang World Superbike (WSBK) Mandalika dibuat secara unik. Pembuatan trofi kali ini dibuat di bengkel Tuksedo Studio di kawasan Desa Ketewel, Sukawati, Kabupaten Gianyar.

Tahun ini trofi dibuat khusus agar tetap terlihat megah dengan konsep unik menggabungkan esensi balapan dengan budaya lokal Indonesia dan budaya setempat.

Para Pembalap WSBK Mandalika 2022 Tiba di Lombok, Ada yang Pamer Nongkrong di Pantai

Dari pantauan iNews, puluhan pekerja di bagian produksi terus berupaya menyelesaikan detail-detail kecil agar trofi terlihat sempurna. Trofi ini dibuat secara handmade menggunakan materi bahan stainless steel untuk bagian bodi.

Sedangkan karakter Sirkuit Mandalika yang sangat menonjol pada trofi tersebut. Bentuk itu dibuat menggunakan material kuningan. Agar semakin kokoh, di dalam bodi trofi digunakan gabungan struktur aluminium dan kuningan.

Umbrella Girl di WSBK Mandalika 2022 Gagal, Komandan Lapangan: Belum Ada Izin dari Dorna

Bodi trophy dibuat eksotis menggambarkan struktur gunung yang filosofinya sebagai tempat tertinggi di dunia yang juga dapat berarti sebagai podium bagi sang juara. Selanjutnya, karakter sirkuit mandalika diletakkan di atas bodi trofi untuk mengesankan bahwa hanya para juara yang pantas berlomba di sirkuit tersebut.

Sementara budaya lokal Indonesia dan budaya setempat juga terpampang di bagian sisi trofi yang disimbolkan melalui siluet motif batik khas lombok. Secara umum dimensi trophy memiliki tinggi bervariasi mulai dari 40 hingga 50 sentimeter dan lebar 15 hingga 20 sentimeter dengan sekitar berat 5 kilogram.

Ajang WSBK Mandalika 2022 Diperkirakan Bakal Diguyur Hujan Sedang

Sementara, beratnya sengaja dirancang ideal agar para juara merasa nyaman saat mengangkat trofi di atas podium.

"Ini memang (sirkuitnya) yang kita tonjolkan dan berbeda dari tahun lalu. Dulu ada gambar sirkuit tapi tidak menonjol sekali," ucap Co-founder Tuksedo Studio, Laksmana Gusti Handoko, Kamis (10/11/2022).

Editor: Nani Suherni