Wow, NTB Persiapkan Tenaga Perawat Bekerja di Timur Tengah

MATARAM, iNews.id - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah meminta Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada di wilayahnya mempersiapkan tenaga kerja perawat untuk bekerja di negara Timur Tengah. Langkah ini agar tenaga kerja NTB bertransformasi menjadi tenaga terlatih dan profesional di bidangnya dari kondisi TKI secara umum selama ini.
"Kalau perlu Balai Latihan Kerja (BLK) yang sekarang langsung dipersiapkan untuk perawat," katanya saat berbincang dengan Direktur PT Binawan Inti Utama, Said Saleh Alwaini melalui daring, Selasa (29/6/2021).
Pria yang akrab disapa Bang Zul ini mengatakan, pemerintah provinsi sangat menyambut baik rencana pusat pelatihan tenaga kerja tersebut dan siap memfasilitasi segala kebutuhan investasi. Bahkan Bang Zul menawarkan BLK untuk segera membuka pelatihan khusus tenaga perawat melihat peluang besar dan kondisi pasar kerja tenaga kesehatan NTB.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab (UAE), Husin Bagis mengatakan, target Indonesia sendiri mengirim 1.000 perawat ke UAE untuk kurun waktu dua tahun ini. Ia mengatakan, jumlah tenaga kerja asal NTB cukup signifikan terutama di Abu Dhabi dengan beragam profesi.
Dia mengapresiasi keberanian para TKI NTB yang datang tanpa bekal keterampilan cukup bahkan untuk berbahasa. Namun demikian, hal ini kerap mendatangkan berbagai persoalan sehingga dibutuhkan peningkatan kompetensi agar layak mendapatkan kesejahteraan lebih baik sebagai tenaga kerja profesional.
"NTB sudah memiliki sumber daya manusia yang baik dan punya reputasi di UAE. Akan lebih baik jika sekarang saatnya mengirim tenaga kerja profesional dan terampil," katanya.
Sementara itu, Dirut PT Binawan, Said Saleh Alwaini mengatakan pasar kerja luar negeri untuk tenaga perawat sangat besar. Tak hanya di UAE, beberapa negara seperti Australia, negara Eropa dan Amerika mengimpor tenaga kerja khusus perawat karena paradigma yang bergeser. Dikatakannya, tenaga kesehatan khususnya perawat tak lagi sekadar menjadi asisten dokter.
Editor: Nani Suherni