Kejadian kematian pertama pada 6 September 2021, anak kerbau usia empat bulan mati dan bangkainya dibuang ke sumur tua. Ada juga indukan usia tiga tahun sakit kemudian dipotong paksa.
Laporan warga berlanjut secara berturut-turut hingga Jumat (10/9/2021). Ada tiga kerbau dilaporkan dan belum sempat mendapatkan pengobatan.
Dari hasil pemeriksaan tim, kata Khairul, gejala klinis yang muncul hypersalivasi, ngorok, kembung dan mata hyperemi.
"Dari gejala tersebut dapat diduga bahwa kerbau yang mati mendadak dan yang sakit menderita pneumonia yang mengarah ke SE," ujarnya.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait