PRAYA, iNews.id - Kasus meninggalnya tiga pekerja migran ilegal di Lombok Tengah (Loteng) menjadi pelajar dari warga yang ingin mencari pekerjaan. Salah satu mantan PMI ilegal dari Loteng pun menceritakan bagaimana dia bertaruh nyawa untuk sampai ke Malaysia.
PMI memilih jalur ilegal, karena proses keberangkatan menuju Malaysia lebih cepat dibandingkan dengan jalur resmi, yang harus mengurus dokumen dan butuh waktu berbulan-bulan. Sedangkan untuk jalur ilegal cukup dengan menyediakan uang atau biaya untuk membeli tiket dan bisa masuk ke Malaysia melalui jalur laut dari Batam menuju perairan Johor Malaysia, meskipun itu lebih berbahaya dan nyawa taruhannya.
Selain itu juga, mereka tergiur gaji yang diterima PMI ilegal cukup besar. Sementara PMI yang menggunakan jalur resmi, gajinya dipotong untuk membayar pajak setiap bulan untuk perpanjangan dokumen.
Sehingga para PMI yang telah berangkat menggunakan jalur resmi, terkadang memilih menjadi PMI ilegal dengan cara kabur untuk mencari kerja yang lain dari penempatan kerja sebelumnya.
Salah satu mantan PMI yang pernah menggunakan jalur ilegal, inisial AB (40), warga Kota Praya mengatakan dia berangkat dari Lombok menggunakan pesawat menuju Batam. Selanjutnya, di sana telah ada tekong (agen perorangan Malaysia) yang menunggu sesuai dengan petunjuk dari temannya yang ada di Malaysia.
Kemudian dia dan PMI lainnya menggunakan kapal laut pada malam hari menuju perairan Malaysia.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait