MATARAM, iNews.id – Polda NTB menggelar doa bersama dan acara silaturahmi 'Ummat Bersatu, NTB Damai' yang digelar di Lapangan Tenis Mapolda NTB untuk mengawali tahun 2021, Rabu (6/1/2021). Doa bersama dihadiri Danrem 162/Wira Bhakti Brigjen TNI A Rizal Ramdhani, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Ketua DPRD NTB Isvie Rupaeda dan sejumlah tokoh agama serta pemuda di 'Bumi Seribu Masjid'.
“Kami tidak bisa bekerja dengan maksimal apabila tidak dibantu oleh semua stakeholders dan semua elemen, sekaligus yang paling penting terutama adalah doa dan peran para ulama, para tuan guru,” ungkap Kapolda NTB, Irjen Pol Mohammad Iqbal selaku penyelenggara doa bersama di lokasi, Rabu (6/1/2020).
Irjen Iqbal menyampaikan, ulama dan tokoh masyarakat merupakan kunci utama dalam setiap penyelesaian masalah. Tak dimungkiri, lanjut Irjen Iqbal, aparat TNI-Polri memerlukan bantuan peran para tokoh dalam melaksanakan tugas menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Saya dinasehati oleh Ayahanda Tuan Guru Haji Lalu Muhammad Turmudzi Badruddin, katanya, 'Pak Kapolda, insyaAllah kalau niatnya baik, insyaAllah, Allah akan mengatur dan menyusun apa yang menjadi atau diniatkan,” kata Irjen Iqbal.
Mantan Kadiv Humas Polri itu berharap silaturahmi dan doa bersama dapat menjadi momen seluruh peserta meneguhkan komitmen menjaga kedamaian di NTB.
Kapolda NTB itu tak memungkiri dinamika di tengah masyarakat tak terhindari, namun bila seluruh elemen bergandengan tangan maka permasalahan dapat teratasi dengan solusi.
“Semoga dengan kita duduk bersama, bersilaturrahmi dan berdoa, semua permasalahan akan segera mendapatkan titik temu dan solusi. Amin,” ucapnya.
Rois Syuriah PCNU Lombok Tengah, TGH Ma’rif Makmun Diranse menyinggung masalah penggantian nama Bandara Internasional Lombok (BIL). Dia meminta semua pihak menempatkan kedamaian sebagai prioritas.
“Persoalan bandara jangan diributkan, jangan sampai membenturkan pemuka-pemuka atau pimpinan NU dan NW. Karena mereka (warga NW) adalah sahabat atau teman,” ujar Pimpinan Ponpes Manhalul Ma’arif Darek itu.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait