Sebelum yayasan mendapatkan dana Bantuan Operasional (BOS) pada 2010, pendanaan yayasan berasal dari uluran tangan para dermawan. Antara tahun 2006-2009, biaya pendidikan dan gaji guru diperoleh dari sumbangan para pengusaha yang ada di kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat.
“Saya ingat betul saya dengan Muzakki meminta dana dengan mengajukan proposal ke berbagai pengusaha. Awalnya kami dapat Rp 6 juta untuk biaya operasional waktu itu,” katanya.
Setelah diajukan ke dinas pendidikan, seluruh siswa akhirnya bisa menerima dana BOS tahun 2010. Dengan dana tersebut, lanjut Mugni, biaya operasional pendidikan mulai berjalan normal.
“Memang anak-anak yang sekolah ini kurang mampu. Jadi kami tidak pungut biaya apapun,” katanya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait