BIMA, iNews.id - Anggota DPRD Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Rafidin mengkitik kinerja Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bima atas masih masifnya kasus narkoba di wilayah tersebut. Rafidin menilai, keberadaan BNNK hanya menghabiskan uang negara.
"Keberadaan BNNK Bima hanya menghabiskan keuangan negara. Disini, dalam hal pemberantasan narkotika haruslah aktif tidak hanya sekedar upaya pencegahan," kata Rafidin, Jumat (23/4/2021).
Diakuinya, jika hanya pencegahan yang dapat dilakukan BNNK setempat, sama saja keberadaan lembaga dan intitusi tersebut tak memiliki manfaat sama sekali. Kata Rafidin, tidak ada alasan BNNK yang notabene memiliki kapasitas penuh untuk tidak melakukan memberantas para jaringan narkotika di daerah. Selain polisi, BNNK ditugaskan khusus untuk menghentikan peredaran jaringan tersebut.
"Di Bima sendiri, saya pastikan dua pemerintahan yakni Pemkot Bima dan Pemkab Bima jelas mendukung. Lebih-lebih saya pribadi, akan siap mendukung penuh jika BNNK Bima ada kendala seperti masalah kekurangan anggaran dalam hal tugas penindakan," katanya.
Dia menilai, BNNK telah memiliki data akurat pengguna serta bandar narkotika yang ada di daerah. Namun minimnya upaya pemberantasan justru memberikan ruang keleluasaan para bandar serta kurir untuk mengedarkan barang narkotika.
"Saya minta Kepala BNNK Bima, AKBP Nurri Nugroho segera angkat kaki dari Bima. Kita melihat semenjak dia bertugas di Bima, tak sedikit pun memberi efek jera pada pelaku narkotika," katanya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait