“Pada satu titik, dia (Riley) berkata kepada detektif kami, ‘Mereka (para korban) memohon untuk dibiarkan hidup, tapi saya tetap membunuh mereka’,” ungkap Judd.
Riley juga mengatakan kepada polisi bahwa dia kecanduan metamfetamin. Pelaku pertama kali muncul secara acak di rumah tempat penembakan terjadi pada Sabtu (4/9/2021) malam. Dia dilaporkan mengoceh tentang hal-hal yang tidak masuk akal, namun kabur saat polisi datang.
Pelaku kembali ke rumah itu pada Minggu pagi, membunuh seorang pria berusia 40 tahun, ibu berusia 33 tahun beserta bayi laki-lakinya, kata Judd. Di rumah sebelah, dia juga membunuh seorang lansia berumur 62 tahun.
Polisi yang menanggapi adanya laporan dua tembakan senjata otomatis, langsung tiba di lokasi. Aparat mendapati tersangka tidak bersenjata di luar rumah korban, namun mengenakan kamuflase dan pelindung tubuh.
Riley kemudian kembali ke dalam rumah korban. “Kami lalu mendengar tembakan lain, dan seorang perempuan berteriak, dan bayi merengek,” kata Judd.
Baku tembak terjadi sebelum pelaku keluar tanpa senjata dan ditangkap.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait