SUMBA BARAT, iNews.id - Pemerintah Kabupaten Sumba Barat, NTT bersama Kapolres, Dandim 1613, serta para tokoh masyarakat serta tokoh adat akhirnya sepakat meniadakan atraksi Pasola. Hal ini mempertimbangkan pandemik Covid-19 yang masih melanda.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sumba Barat, Charles H Weru menjelaskan, kesepakatan ini juga melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat.
“Dipastikan bahwa di Sumba Barat Covid-19 telah berkembang dalam kluster lokal, dan itu sangat luas. Kemudian mempertimbangkan Maklumat Kapolri maka kami sepakati bahwa Pasola bukan kami batalkan tapi lebih tepatnya kami sederhanakan. Artinya ritualnya kami laksanakan namun atraksinya kami tunda,” ucap Charles.
Mempertimbangkan masifnya penyebaran dan penularan Covid-19 di Sumba Barat maka rapat itu juga terbatas dalam hal pelibatan pesertanya.
"Disepakati ritualnya tetap terlaksana dan kini bahkan sudah mulai, hanya yang tidak dilaksanakan nantinya adalah atraksi Pasola, yakni saling membidik lawan dengan lembing kayu dari atas kuda oleh dua kelompok. Karena jika sampai itu tetap terlaksana puluhan ribu warga akan hadir menonton dan itu riskan sekali dalam situasi pandemi ini,” ucapnya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait