MATARAM, iNews.id - Dinas Perindustrian Nusa Tenggara Barat (NTB) merencanakan balai berikat untuk kawasan industri bersama mitra kerja balai karantina dan bea cukai. Hal ini agar memacu IKM/UKM makin banyak dan produktif di NTB.
Balai berikat merupakan fasilitas insentif fiskal di bidang kepabeanan, dengan memberikan fasilitas penangguhan, pembebasan atau pengembalian terhadap bea masuk, PPN, dan Pajak Dalam Rangka Impor. Pelaku industri manufaktur yang dirumuskan bea cukai sebagai industrial assistance sebagai kebijakan untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif.
"Kita sudah melampau target intervensi IKM tahun ini sebesar 3,2 persen dari 2776 IKM menjadi 4662 IKM", ujar Kepala Dinas Perindustrian, Nuryanti dikutip website resmi Pemprov NTB, Jumat (1/1/2021).
Saat ini, pihaknya menaungi 817 IKM agro, 206 IKM ekokreatif, 500 iKM di balai kemasan dan 139 IKM lainnya. Jumlah ini akan makin bertambah seiring keseriusan pelaku UKM dan IKM untuk mendaftar dan mulai merambah industri.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait