Setelah dinyatakan sehat dan layak untuk jadi hewan kurban, tim Sekretariat Negara yang membayar pembelian sapi tersebut langsung kepada peternak sesuai dengan kesepakatan harga.
"Harga hewan kurban Presiden jauh lebih mahal, dihitung Rp100.000 per kilogram. Uangnya langsung dibayar ke peternak," ucap Khairul.
Dia menambahkan Presiden Joko Widodo selalu menyumbang hewan kurban ke seluruh provinsi setiap tahun. Masing-masing provinsi minimal satu ekor sapi jenis eksotik dengan berat bisa mencapai lebih dari 1 ton per ekor.
Pada Idul Adha 2022, lanjut Khairul, Presiden Joko Widodo menyumbang hewan kurban untuk NTB dengan berat mencapai 1,4 ton. Pada tahun sebelumnya juga menyumbang sapi kurban seberat 1,25 ton.
Sapi kurban sumbangan dari Presiden tersebut diserahkan ke kabupaten/kota secara bergiliran setiap tahunnya. Penyembelihan dilakukan setelah sholat Hari Raya Idul Adha dan disaksikan oleh Gubernur NTB atau yang mewakili bersama dengan bupati atau wali kota setempat.
"Jadi ada otoritas provinsi yang menentukan dibawa ke mana sapi kurban Presiden. Tapi prinsipnya bergilir, tahun lalu ke Kabupaten Sumbawa, tahun ini kemungkinan ke Kabupaten Dompu," ucap Khairul.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait