“Kawasan ini merupakan destinasi wisata unggulan di masa mendatang serta menjadi atensi pemerintah karena dekat perkotaan, sekitar 5 kilometer dari pusat kota Selong,” kata Roji.
Dia mengungkapkan, dulunya tempat ini dikenal warga sebagai “Kolam Jodoh”. Tetapi akibat perubahan alam dan banjir, kolam itu kini tertutup dan menyisakan sumber air bersih, serta kolam alami berukuran kecil.
“Kolam Jodoh ini sekarang sudah tertutup rata oleh banjir. Mungkin suatu saat bisa kita gali kembali supaya lebih dalam,” ucapnya.
Dia berharap, kawasan ini bisa mendapat sentuhan fasilitas wisata, termasuk bantuan penataan stand UMKM agar lebih menarik sebagai tempat nongkrong atau kemah untuk keluarga maupun komunitas.
Harapan serupa datang dari Rosiadi, Ketua BPD Desa Rempung Rosiadi. Dia menilai perlunya dukungan sarana dan prasarana menjelang pelaksanaan agenda perkumpulan Pokdarwis se-Lombok Timur yang akan digelar di desa mereka.
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Tode Dita, Hafizin menyampaikan aspirasi berupa kebutuhan kolam renang, tambahan fasilitas seperti kamar mandi dan musala, serta akses jalan yang memadai untuk mendukung wisata Lembah Aik Pengembul sebagai tujuan wisata lokal yang berdaya saing.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait