Tujuan dari acara tersebut yakni bentuk hormat pengatin baru kepada kedua orang tua mempelai perempuan. Kedatangan mereka pun diiringi musik dan tarian-tarian.
Dijelaskan Abdul Ghofur, rupanya tradisi merariq ini memiliki alasan cukup logis. Salah satunya menunjukkan keseriusan pria kepada kekasihnya. Namun, kini tradisi merariq mulai bergeser nilai dan praktiknya karena Lombok banyak huni warga beragam Islam.
"Merariq dapat dipandang sebagai adat yang tidak relevan lagi keberadaannya ditengah-tengah umat Islam Sasak yang semakin meningkat pemahaman ajaran agamanya, sehingga tradisi merariq perlu dipertimbangkan kembali," tulis Abdul Ghofur.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait