Asyik Menyapu Halaman Rumah, Guru Honorer di Lombok Timur Kaget Temukan Granat Aktif

LOMBOK TIMUR, iNews.id - Guru honorer di Dusun Kayangan Desa Labuan Lombok, Kecamatan Pringgabaya Lombok Timur, dikejutkan dengan penemuan benda yang diduga granat aktif. Bom kecil itu ditemukan Nuraidah (40), saat menyampu di halaman rumahnya, Selasa (16/3/2021).

Nuraidah kemudian melaporkan penemuan benda yang diduga granat itu ke Polsek Pringgabaya. Polisi langsung mengamankan granat yang dibawa perempuan itu.

Baca Juga

Fokus Vaksin Covid-19, Pemkot Mataram Batalkan Bantuan Jaring Pengaman Sosial

"Awalnya ada seorang perempuan datang ke kantor membawa satu buah tas jinjing warna hitam berisikan satu buah benda yang diduga granat aktif," kata Kapolsek Pringgabaya AKP Totok Suharyanto, Rabu (17/3/2021).

Totok mengatakan, dari keterangan saksi, granat aktif ini ditemukan di halaman rumah. Ketika menyapu halaman rumah, Nuraidah tidak sengaja menginjak benda berbentuk besi yang tertimbun di dalam tanah. Kondisi tanah saat itu berlumpur akibat hujan.

Baca Juga

DP3AKB Lombok Timur Fokus Pulihkan Mental Siswi SMP Korban Perkosaan 6 Pemuda

"Setelah digali, benda itu kemudian dipindahkan ke tempat lain. Setelah itu, ditutup menggunakan plastik. Nuraidah kemudian masuk ke rumahnya," tuturnya.

Baca Juga

Plt Direktur RSUD Selong Lombok Timur Positif Covid-19

Karena penasaran, tak lama berselang, Nuraidah kembali lagi untuk mengambil benda tersebut dan memasukkan ke dalam plastik. Dia lalu membawa ke rumah pamannya yang merupakan pensiunan TNI.

"Setelah dilihat, pamannya menduga jika benda itu merupakan granat. Yang bersangkutan pun menyarankan keponakannya itu untuk membawanya ke polsek," katanya.

Polsek Pringgabaya kemudian berkoordinasi dengan Polres Lombok Timur. Selanjutnya, polres berkoordinasi dengan Tim Gegana Brimob Polda NTB. Setelah diteliti, dipastikan bahwa benda itu granat yang masih aktif.

"Granat nanas tersebut dari hasil olah TKP masih aktif. Terkait nama maupun jenisnya, belum berani dipastikan karena belum dilakukan pemeriksaan," katanya.

Editor: Maria Christina