Kasus Mahasiswi Dibunuh dan Digantung Pacar, Pemandi Jenazah: Ada Luka Lecet di Punggung

Dari temuan yang janggal, tidak sesuai dengan kabar awal yang mereka dapatkan terkait korban meninggal akibat gantung diri, Sri Murni berinisiatif mendokumentasikan luka-luka yang ada pada jasad korban.
"Selesai mandikan, foto-foto yang saya ambil, saya kasih lihat kakak korban, itu Minggu (26/7) dinihari, sekitar pukul 03.00 Wita," ucap Sri Murni.
Begitu juga setelah jenazah dikafani, kedua saksi maupun keterangan tambahan dari Mey Susanti, kakak kandung korban yang turut dihadirkan secara terpisah sebagai saksi, melihat bercak darah yang merembes dari kain kafannya.
"Pas jenazahnya sudah dikafani, kemudian diangkat, ada seperti bercak darah yang merembes dari bagian bokong. Bercak itu juga menempel di alas tempat jenazah dikafani," kata Susanti.
Dari kejanggalan itu kemudian Susanti berkonsultasi dengan rekannya yang berprofesi sebagai pengacara lulusan Fakultas Hukum Universitas Mataram.
"Setelah konsultasi, kami dari pihak keluarga sepakat agar dilakukan autopsi jenazah. Tujuannya untuk mengetahui penyebab kematian adik saya ini," ujarnya.
Permintaan autopsi itu juga mendapat pendampingan hukum dari Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum Universitas Mataram serta Tim Pengacara dari Montani Para Liberi Unram. Akhirnya, autopsi pun dilaksanakan tim forensik di areal Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karang Medain, Mataram, NTB, Senin, 3 Agustus 2020.
Dari serangkaian penyidikan yang dilakukan Tim Satreskrim Polresta Mataram, peran pelaku pembunuhan kemudian terungkap. Pelakunya bukan lain kekasih korban yang kini menjadi terdakwa, Rio Prasetya Nanda alias Rio.
Mahasiswi yang baru diterima lulus Program Magister Hukum Universitas Mataram itu ditemukan tidak bernyawa pada Sabtu sore, 25 Juli 2020. Jenazah ditemukan di rumah yang dihuni terdakwa Rio yang ada di Perumahan Royal Mataram, kawasan Lingkar Selatan, Mataram.
Jenazahnya kali pertama ditemukan rekan kuliahnya bernama Titi, dengan kondisi yang cukup mengenaskan, yakni tergantung seutas tali jemuran di ventilasi belakang rumah.
Editor: Nani Suherni