Kereta Gantung Rinjani Dianggap Rusak Lingkungan, Ini Kata Pemprov NTB

MATARAM, iNews.id - Pembangunan kereta ganjung Rinjani dianggap merusak lingkungan. Hal ini pun langsung ditepis Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Rencananya, pembangunan kereta gantung itu akan memiliki panjang 10 kilometer dari Karang Sidemen, Kabupaten Lombok Tengah, menuju kawasan Gunung Rinjani.
Sekda NTB, Lalu Gita Ariadi menegaskan, pembangunan kereta gantung tak akan merusak lingkungan.
"Tidak akan merusak lingkungan," Lalu Gita Ariadi, Selasa (3/1/2023).
Dia pun mencontohkan saat dirinya berkunjung ke negeri tirai bambu, tepatnya di Pegunungan Tai atau Taishan, di Kota Taian, Provinsi Shandong, Cina, yang dijuluki sebagai gerbang surga. Di mana di tempat itu juga ada kereta gantung.
"Berdasarkan yang saya lihat bahwa ternyata investor kereta gantung juga berkepentingan menjaga ekologinya, karena itu jualannya. Jadi, apa yang di Cina, seperti itu juga nanti kereta gantung yang di Rinjani," katanya.
Para investor ini menjual pemandangan yang ada di sekelilingnya. Sehingga tidak mungkin investor yang akan membangun kereta gantung Rinjani akan merusak lingkungan.
"Jadi itu berdasarkan saya sudah lihat dan nikmati di Cina itu. Mereka tidak akan merusak lingkungan. Karena investor punya kepentingan di situ," ujarnya.
Berkaca dari pengalaman tersebut, jika ada kerusakan maka pemerintah daerah tentu juga tidak akan tinggal diam untuk melakukan kontrol.
"Tugas kita itu melakukan kontrol untuk memastikan bahwa investor menjalankan ketentuan yang berlaku. Termasuk soal analisis dampak lingkungan (Amdal)," ucapnya.
Editor: Nani Suherni