get app
inews
Aa Text
Read Next : Ngeri! 7 Ton Limbah Medis RSUD Natuna Ditaruh Dekat Permukiman Warga

Limbah Medis di RSUD Mataram Capai 300 Kg per Hari, Rumah Sakit Hanya Bisa Olah 50 Persen

Rabu, 31 Mei 2023 - 17:26:00 WIB
Limbah Medis di RSUD Mataram Capai 300 Kg per Hari, Rumah Sakit Hanya Bisa Olah 50 Persen
Mesin insinerator untuk mengolah limbah infeksius di RSUD Kota Mataram (Foto: Antara/Nirkomala

MATARAM, iNews.id - Volume limbah medis infeksius di RSUD Mataram setiap hari mencapai 300 kilogram per hari. Saat ini, kapasitas mesin pengolah sudah tidak sesuai dengan limbah yang dihasilkan.

"Namun dari 300 kilogram itu, yang dapat kita olah sendiri hanya 50 persen atau 150 kilogram. Sisanya, kita serahkan ke pihak ketiga," kata Kepala Instalasi Kesehatan Lingkungan RSUD Kota Mataram Fira Frismawati, Rabu (31/5/2023).

Fira mengatakan, mesin insinerator untuk mengolah limbah infeksius RSUD Mataram hanya memiliki kapasitas 150 kilogram. Artinya, kapasitas mesin saat ini sudah tidak sesuai dengan limbah yang dihasilkan.

"Mesin ini dibeli tahun 2020, setelah ada izin pengolahan limbah medis dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Waktu itu, tinggi cerobong asapnya 14 meter," katanya.

Namun, karena jumlah penduduk di sekitar RSUD Mataram semakin banyak maka sesuai kesepakatan dilakukan penambahan tinggi cerobong asap hingga 20 meter sesuai standar dari Lingkungan Hidup agar tidak mengganggu atau berdampak pada warga sekitar.

Selain itu, pihak RSUD dan warga sekitar juga memiliki kesepakatan pembakaran limbah medis infeksius hanya boleh dilakukan sekali dalam sehari.

"Atas hal itu juga yang menyebabkan mesin kita hanya mampu mengolah 50 persen limbah infeksius setiap hari. Abu dari limbah infeksius kita kirim ke kawasan pengolahan limbah industri (KPLI)," katanya.

Dia mengatakan, pengolahan limbah medis infeksius dilakukan di luar daerah sebab hingga saat ini belum ada di dalam daerah. Karena itu, pihak ketiga tidak bisa mengambil limbah medis setiap hari karena bisa berdampak pada biaya operasional.

"Jadi mereka mengambil satu kali sebulan bisa mencapai 4,5 ton. Karena sehari tersisa 150 kilogram limbah infeksius yang tidak bisa diolah di mesin insinerator kami dengan biaya untuk pihak ketiga Rp31.000 per kilogram," katanya.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut