Pembangunan Dimulai Desember 2022, Panjang Kereta Gantung Rinjani 10-15 Kilometer

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah mendukung pembangunan kereta gantung Rinjani tersebut karena akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Keberadaan kereta gantung ini, kata dia tidak akan mengganggu mata pencaharian para porter karena memiliki pasar sendiri. Bagi wisatawan yang pecinta alam tentunya akan memilih menggunakan porter untuk mendaki ke Gunung Rinjani.
"Pemerintah daerah mendukung, karena pembangunan kereta gantung itu juga tidak merusak kawasan TNGR," katanya.
Selain itu, lanjut dia rencana pembangunan kereta gantung ini mendapatkan respons positif dari pemerintah desa di kawasan lokasi pembangunan.
"Pemerintah desa juga telah mendukung pembangunan kereta gantung Gunung Rinjani tersebut," ucapnya.
Pembangunan kereta gantung tersebut dari segi izin dinilai tidak ada masalah, karena status kawasan hutan yang akan digunakan tersebut telah menjadi kawasan hutan taman rakyat.
Selain itu, telah dilakukan proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) serta melakukan studi kelayakan, sehingga tidak ada persoalan dari segi perizinan dan tinggal teknis perizinan pembangunan lainnya yang akan dilengkapi sambil jalan proses pembangunan.
"Kalau telah dimulai, baru kemudian proses izin lainnya pasti dilengkapi pihak investor," katanya.
Diketahui, investor asal China akan berinvestasi Rp100 miliar di Lombok, Nusa Tenggara Barat untuk membangun kereta gantung menuju kawasan TNGR.
Keberadaan kereta gantung tersebut diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan di NTB dan bisa menjadi pilihan bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan TNGR.
Editor: Kurnia Illahi