Potensi Gempa Tinggi, BPBD NTB Minta Alat Deteksi Tsunami Ditambah Lagi
MATARAM, iNews.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta alat deteksi dini bencana tsunami ditambah. Usulan itu disampaikan mengingat tingginya potensi bencana seperti gempa bumi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi NTB, Samsyiah Samad, menjelaskan, usulan penambahan sarana dan prasarana (sarpras) peringatan dini tsunami sudah diajukan ke pemerintah pusat melalui Kementerian Bappenas.
Samsyiah mengatakan, alat deteksi tsunami di NTB terbatas, sementara potensi bencana gempa cukup tinggi, terutama di Lombok dan Pulau Sumbawa. Dia menyebutkan, terdapat tujuh titik di wilayah pinggiran pantai, termasuk pantai selatan Pulau Lombok yang berpotensi tsunami.
"Sementara, saat ini baru ada dua alat EWS (early warning system) yang terpasang di Pulau Lombok. Satu di Pantai Ampenan, Kota Mataram dan satunya lagi di kawasan KEK Mandalika, Lombok Tengah," tuturnya.
Selain gempa berpotensi sunami, banjir, tanah longsor, kekeringan dan kebakaran merupalan bencana yang berpotensi terjadi di wilayah NTB. Berdasarkan data, hingga Desember 2022 sejumlah wilayah di NTB telah dilanda kekeringan dan kebakaran.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Harapannya, korban maupun kerugian bisa diminimalisasi. "Kami bersama stakeholder akan menggelar rapat koordonasi dan apel besar kesiapan penaggulangan bencana," katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin