Pria Selingkuhan Janda Buang Bayi di Lombok Timur Serahkan Diri ke Polisi

LOMBOK TIMUR, iNews.id - Pria selingkuhan janda yang buang bayinya ke Kali Reban Talat Nyanti Dusun Langer Timur Desa Darmasari Kecamatan Sikur, Lombok Timur menyerahkan diri ke aparat kepolisian Polsek Sikur, Selasa (22/6/2021) sekitar pukul 10.50 wita. Pelaku sebelumnya kabur setelah kasus pembuangan bayi tersebut ramai.

Pelaku MA (64) menyerahkan diri setelah berhasil lolos dari penggerebekan petugas di rumahnya di Dusun Genting Kebon Desa Suwangi Timur Kecamatan Sakra, Senin kemarin. Pelaku rupanya kabur ke  rumah temannya di wilayah Tanjung Luar, Kecamatan Keruak.

Baca Juga

Tega, Janda Ini Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap dengan Tetangga ke Kali

"Setelah mendengar pelaku perempuan (teman selingkuh) NS sudah di tangkap oleh polisi serta telah datang polisi ke rumahnya mencari dirinya maka pelaku takut dan berinisiatif menyerahkan di ke Polsek Sikur," kata Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Lalu Jaharuddin, Selasa (22/6/2021).

Pelaku MA tak lain tetangga pelaku NS, janda beranak 1 yang terlebih dahulu ditangkap polisi di wilayah Dasan Lekong Kecamatan Sukamulia. Saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek Sikur dan akan dibawa ke Unit PPA Polres Lombok Timur guna penegakan hukum lebih lanjut.

Baca Juga

Jasad Seorang Janda Membusuk di Purwakarta Setelah 5 Hari Tak Keluar Rumah

Sebelumnya, NS (41) membuang bayi hasil hubungan gelapnya dengan tetangga. Bayi malang itu pun dibuang ke Kali Reban Talat, Minggu (21/6/2021).

NS merupakan ibu dari jasad bayi perempuan yang ditemukan di atas batu di sungai Kali Reban Talat, dalam kondisi sudah meninggal dunia.

Baca Juga

Janda 3 Anak di Mataram Jualan Sabu dan Sediakan Tempat Pesta Narkoba

Kapolsek Sikur, AKP Ery Armunanto mengatakan, berdasarkan informasi diketahui terduga pelaku NS dicurigai oleh masyarakat setempat karena ciri-ciri dan tingkah laku pelaku sangat mencurigakan.

Saat dilakukan penggeledahan di rumah pelaku, ditemukan adanya bekas bercak darah dikain NS. Kemudian, rumah pelaku dengan tempat kejadian perkara (TKP) hanya berjarak sekitar 200 meter, sehingga polisi lebih mudah melakukan pencarian dan barang bukti.

Polisi sempat kesulitan mengamankan pelaku NS karena saat itu tidak berada di rumahnya. Petugas sempat melakukan pengejaran pelaku di rumah ibunya, di Pegondang Sakra. Namun, hasilnya kembali nihil hingga akhirnya pelaku ditangkap di wilayah Dasan Lekong Kecamatan Sukamulia.

Editor: Nani Suherni