LOMBOK, iNews.id - Putri Mandalika dari Kerajaan Lombok merupakan sosok putri raja yang dipercaya menjelma menjadi cacing laut. Peristiwa pesta Bau Nyale (menangkap cacing) yang dilakukan oleh masyarakat Suku Sasak.
Nama Mandalika tidak bisa dilepaskan dengan dua pantai di kawasan tersebut yakni Pantai Kuta dan Pantai Tanjung Aan. Lalu bagaimana kisah Putri Mandalika? berikut pembahasannya.
Putri Mandalika dikenal sosok yang cantik dan cerdas. Kecantikannya pun membuat para pangeran dari sejumlah kerajaan berniat meminangnya.
Hingga pada suatu saat, para pangeran yang jatuh cinta kepada Putri Mandalika sepakat berperang. Siapa yang menang nantinya bisa menikahi Putri Mandalika.
Legenda Hantuen, Cerita Rakyat Kalteng Tentang Manusia yang Menikah dengan Jelmaan Landak
Rencana perang itu pun terdengan oleh Raja Lombok yang tak lain ayah Putri Mandalika. Dia tak ingin ada pertumpahan darah di wilayahnya.
Namun, Putri Mandalika meminta ayahnya tenang. Dia mengaku bisa menyelesaikan konflik tersebut. Saat itu, Mandalika memikirkan, jika dia tetap memilih satu pangeran, perang pasti tetap berlangsung karena ada kecemburuan.
Mandalika pun akhirnya memilih bertapa mencari jawaban. Hingga tiba waktunya, sang putri meminta para pangeran berkumpul dengan membawa rakyatnya. Waktunya pada 20 bulan 10 penggalanan Sasak di Pantai Kuta.
Tiba saatnya, Putri Mandalika berdiri di sebuah batu tebing Pantai Kuta. Sang putri tiba-tiba mengatakan jika dirinya merupakan milik semua rakyat. Dia tidak memilih satu pangeran pun.
Sang putri bahkan menyebutkan dirinya akan menjadi nyale atau cacing laut yang bisa dinikmati semua rakyat. Usai menyampakan pesannya, Putri Mandalika mendadak terjun ke laut.
Editor : Nani Suherni
Follow Berita iNewsNTB di Google News