get app
inews
Aa Text
Read Next :  4 Wilayah Ini Tak Diguyur Hujan Lebih dari 100 Hari

Terkuak, Ini Identitas Terduga Perekrut 26 Calon PMI Ilegal dari NTB

Sabtu, 17 April 2021 - 06:14:00 WIB
Terkuak, Ini Identitas Terduga Perekrut 26 Calon PMI Ilegal dari NTB
Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Hari Brata. (Foto: Antara/Dhimas B.P.)

MATARAM, iNews.id - Polda Nusa Tenggara Barat mengantongi identitas anggota jaringan tersangka tindak pidana perdagangan orang (TPPO) berinisial PA (33) terduga perekrut 26 calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara ilegal. PA diduga memiliki jaringan perekrutan di desa hingga internasional.

"Siapa saja itu, kita tidak bisa sebutkan. Tetapi yang jelas kini mereka semua sudah masuk dalam target kami selanjutnya," kata Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Hari Brata, Jumat (16/4/2021).

Dia mengungkapkan bahwa salah seorang anggota jaringan tersangka PA yang kini masuk dalam target selanjutnya adalah seseorang yang masih memiliki peran serupa, yakni perekrut sekaligus mengurus segala kebutuhan administrasi calon PMI.

"Perannya sama seperti PA, itu yang kita kejar sekarang," ujarnya.

Dari hasil penyidikannya, tersangka AP menjalankan bisnis ini tanpa menggunakan perusahaan yang terdaftar di Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) alias bergerak secara personal. Ada dugaan jaringan AP ini memiliki jaringan kuat yang merambah dari tingkat desa hingga dunia internasional.

Mulai dari perekrut, penampung di Indonesia hingga agen yang berbentuk perorangan atau perseroan dari negara tujuan sudah seperti sebuah satu kesatuan. Bahkan setiap korban punya harga jual yang tentunya membuat orang-orang seperti AP tergiur untuk terus memburu korban di Indonesia.

Biaya untuk satu korban, agen dari negara tujuan berani mengucurkan dana hingga Rp23 juta. Uang tersebut dikirimkan agen kepada orang-orang seperti AP untuk mengurus biaya administrasi keberangkatan korban.

Sisa dari biaya tersebut yang kemudian menjadi keuntungan para calo PMI ilegal bisa mencapai Rp3 juta per satu korban.

"Jadi memang mereka ini memiliki jaringan dengan orang yang menjalankan bisnis penempatan kerja di negara tujuan. Misalnya ada korban akan dikirim ke Arab Saudi, pelakunya ini tinggal menghubungi jaringannya yang ada di sana dan dikirimkan uang," ucapnya.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut