Menurut Iskandar digelarnya pacuan kuda ini juga dimaksudkan untuk lebih mempertahankan budaya atau kearifan lokal yang harus tetap dilestarikan hingga saat ini khususnya yang ada di Pulau Sumbawa.
“Jadi pada intinya dengan gelar pacuan kuda ini kami ingin mempertahankan budaya lokal agar tidak tergerus oleh perkembangan teknologi saat ini,” kata Iskandar, dilansir dari portal resmi Pemprov NTB, Jumat (25/11/2022).
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait