Iskandar atas nama Pordasi NTB menginginkan dengan pacuan kuda selain untuk mengangkat budaya, juga bisa membuka potensi untuk membangkitkan UMKM lokal. Harapannya UMKM agar lebih eksis dan terserap oleh para penonton yang meramaikan kegiatan ini.
Iskandar juga menepis stigma bahwa pacuan kuda kerapkali dinilai negatif untuk mengeksploitasi anak, memperkejakan dan memperdayakan anak. Alasannya memanfaatkan anak-anak sebagai joki yang rawan terhadap keselamatan.
“Kita tetap berpedoman pada SOP ataupun regulasi yang sudah kita sepakati bersama. Kita kawal anak demi keselamatannya. Di arena juga kita siapkan ruang khusus bagi anak-anak, tempat bermain anak-anak,” ucapnya.
Iskandar berharap dengan banyaknya event-event daerah, nasional dan internasional digelar di NTB. Maka dengan sendirinya bisa menumbuhkan geliat pariwisata NTB yang makin marak.
“Kita harus punya keberanian untuk memulainya bagi terangkatnya nama daerah dan eksistrensi budaya yang tetap dilestarikan,” ujarnya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait