Infrastruktur MXGP Ditargetkan Rampung 2 Minggu Sebelum Balapan

MATARAM, iNews.id- Perhelatan Motocross Grand Prix (MXGP) kian dekat. Komandan Lapangan MXGP Ridwan Syah menyebut pembangunan infrastruktur ditargetkan rampung dua minggu sebelum balapan internasional digelar.

“Sebelum gelaran balapan 15 Juni, infastruktur rampung dikerjakan semua,” katanya, Kamis (12/5/2022).

Baca Juga

Infografis Harga BBM Naik, Menteri Energi Brasil Dicopot

Dijelaskan, pemerintah Provinsi NTB menggelar rapat bersama Kabupaten Sumbawa jelang perhelatan MXGP Samota. Perkembangan untuk semua sektor dibahas.

“Ada beberapa hal yang perlu diupdate dan dimatangkan persiapannya, khususnya pada sektor akomodasi dan infrastruktur,” sambungnya.

Baca Juga

Lempari Mobil Pakai Batu di Jalan Raya, 2 Pemuda di Tomohon Langsung Dijemput Polisi

Pria yang juga Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi NTB ini menyebut, untuk akomodasi pihaknya akan menyiapkan beberapa cara guna mengantisipasi kurangnya akomodasi.

Baca Juga

Uni Eropa Gagal Capai Kesepakatan Embargo Minyak Rusia

Diantaranya camping ground dan menggunakan kapal laut sebagai penginapan.

"Hal tersebut akan coba kami terapkan, mudah-mudahan dapat mengatasi kekurangan akomodasi,” harapnya.

Baca Juga

Terjebak di Kamar Mandi, Pria di Pulogadung Tewas saat Rumah Terbakar

Terkait sektor infrastruktur, kata dia, akan segera ditentukan mengenai titik lokasi fasilitas publik seperti lahan parkir, stand UMKM dan berbagai hal lainnya. Jika hal ini sudah dipastikan maka keperluan-keperluan pada sektor lain akan mengikuti.

Baca Juga

Ditolak di Jayamekar, Mulyadi Pembunuh Janda Muda di KBB Dimakamkan di Cioray Cipatat

“Jika hal ini sudah dipastikan, maka langkah selanjutnya adalah mempersiapkan SDM, UMKM lokal dan keperluan-keperluan lainnya,” katanya.

Ia berharap dengan segala persiapan di seluruh sektor yang ada dapat menyamakan persepsi. Koordinasi antara provinsi dan kabupaten merupakan hal yang diperlukan.

“Untuk semua sektor ini kita harus menyamakan suara atau persepsi, baik dari Pemrov NTB, Pemkab Sumbawa, pihak promotor STI dan SEG,” tutupnya.(*)

Editor: Febrian Putra