Tragis, Bocah 10 Tahun Gantung Diri gegara Tak Tahan Dibully Autis
"Izzy adalah anak yang cantik. Dia menikmati taman bermain dan berkumpul dengan keluarga. Dia dekat dengan lima saudara kandungnya,” ujarnya.
"Dia telah memberi tahu ibunya bahwa dia mencintainya dan dia mencintai Tuhan dan itulah terakhir kali mereka berbicara. Kemudian dia ditemukan,” katanya.
Gregory mengatakan sekolah itu dikenal mengabaikan intimidasi dan klaim rasisme. Dia mengatakan tuduhan bahwa Izzy disebut n-word bahkan diabaikan.
"Kami pikir ini bermotivasi rasial. Inilah yang mereka lakukan. Ini adalah riasan mereka tetapi perlu diubah,” ucapnya.
Ibu Izzy, Brittany mengatakan laporannya kepada sekolah tidak digubris. Anak-anak yang membully anaknya tidak pernah berhenti.
"Tidak ada. Tidak ada yang dilakukan untuk melindungi Izzy. Perilaku anak-anak tidak diperbaiki sehingga siksaan terhadap anak ini berlanjut hari demi hari,” kata Brittany, kepada KUTV.
Sementara itu, Distrik Sekolah Davis mengatakan kepada outlet lokal bahwa mereka menanggapi semua insiden dan laporan intimidasi dengan serius.
"Foxboro Elementary telah bekerja secara ekstensif dengan keluarga dan akan terus memberikan bantuan kepada mereka dan orang lain yang terkena dampak tragedi ini,” kata pihak sekolah.
Editor: Nani Suherni