BELU, iNews.id – Ratusan warga Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, NTT mengarak jenazah pemuda berusia 18 tahun yang tewas diduga ditembak oknum polisi, Selasa (27/9/2022).
Warga mengarak jenazah korban keliling kota mulai dari Kantor Polres hingga DPRD Belu.
Aksi warga tersebut sebagai bentuk protes dengan perbuatan oknum polisi yang diduga menembak mati korban tanpa alasan.
Sambil berjalan kaki, warga mengarak jenazah korban yang sesekali diselingi dengan teriakan dan kata-kata bernada kecaman terhadap oknum polisi.
Sasaran pertama yang dituju warga dan keluarga korban yakni Kantor Polres Belu. Namun ketika tiba di pintu masuk, warga sudah diadang puluhan anggota yang saat itu sedang berjaga-jaga dengan menutup pintu gerbang.
Aksi saling dorong pun terjadi antara keluarga korban dan anggota polisi. Warga akhirnya berhasil masuk ke halaman Mapolres Belu. Mereka menuntut agar pelaku dapat dihadirkan.
Namun, permintaan itu ditolak. Warga akhirnya kembali mengarak jenazah korban ke kantor DPRD Belu.
Salah seorang keluarga korban, Sipri Manek mengatakan, saat ini keluarga hanya berharap agar oknum polisi diproses hukum.
“Kami minta pelakunya diproses hukum karena negara kita negara hukum. Tidak ada warga negara indonesia yang kebal hukum,” katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNewsNTB di Google News