Makanan Khas Gerung Lombok Barat
JAKARTA, iNews.id – Makanan khas Gerung, Lombok Barat terkenal enak dan wajib Anda cobain. Meskipun belum banyak orang yang tahu tentang kuliner ini, tetapi soal rasa tak kalah dengan kuliner khas lainnya.
Gerung merupakan sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten Lombok Barat. Makanan khas Gerung ini terkenal dengan penghasil tape dengan kualitas terbaik. Selain tape terdapat juga ketupat urap yang legend di tempat ini.
Kegiatan yang menyenangkan selain mengunjungi tempat wisata adalah berburu kuliner. Namun apa saja makanan khas Gerung yang populer dan enak? Berikut ulasannya yang dirangkum iNews.id, Kamis (9/9/2021)

Makanan khas Gerung ini wajib Anda coba. Tape Reyan merupakan jenis makanan yang terbilang langka, biasanya tape ini hanya ada di daerah tertentu. Asal usul menamakan Tape Reyan tersebut merupakan usaha rumahan dari masyarakat Dusun Reyan Kecamatan Garung Selatan.
Ciri khas tape reyan berbeda dengan tape buatan daerah lain yang ada di Lombok. Tape ini memiliki rasa yang manis dan warnanya kuning karena terbuat dari bahan singkong kuning.
Jika Anda ingin menjadikan tape ini untuk bungkusan oleh-oleh, tidak usah khawatir, karena jenis tape ini cukup awet. Bahkan bisa bertahan hingga satu minggu dan disarankan untuk menempatkannya di tempat pendingin.

Salah satu makanan khas Gerung yang paling legend bernama Ketupat Urap Ragi Bu Nur Gerung. Makanan ini sering disantap sebagai makanan pagi bagi masyarakat di Gerung.
Urap yang dicampur sayuran dan bumbu pelalah/santen membuat rasanya sangat lezat sehingga makanan ini cepat habis terjual. Untuk harga cukup murah hanya Rp10.000 bisa menikmati makanan yang enak dan gurih.
Jika ingin menyicipi makanan ini harus siap-siap datang lebih awal ya karena cukup 1 jam saja makanan ini sudah habis terjual. Lokasinya berada di Jalan Soekarno-Hatta, Gerung, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
Itulah makanan khas Gerung paling populer yang bisa Anda kunjungi ketika berada di Lombok Barat. Jangan sampai makanan yang enak ini dilewatkan begitu saja.
Editor: Nani Suherni