Pilu, 1 Warga asal NTB Korban TPPO di Libya Ternyata Buta Huruf

Setelah paspor terbit, keduanya kemudian diberangkatkan ke wilayah Timur Tengah. Namun, keduanya tidak tiba di Arab Saudi, melainkan ke Turki.
"Janji awal ke Arab itu batal, mereka diterbangkan ke Turki. Dari Turki oleh agensi di sana dikirim ke Libya," tuturnya.
Tiba di Libya, keduanya langsung diserahkan ke majikan dan bekerja di bidang domestik sebagai asisten rumah tangga (ART).
"Jadi, sekitar 7 bulan bekerja sebagai ART, mereka diberikan gaji, tetapi yang menjadi masalah adalah perlakuan majikan yang sering melakukan tindakan kekerasan fisik. Setiap ada sedikit kesalahan, korban dengan gampang dipukul," ujarnya.
Dari pendampingan hukum tersebut, Mizan turut mengungkapkan bahwa keduanya berangkat ke Libya dengan menggunakan visa kunjungan wisata.
Editor: Nani Suherni